Bagaimana Polusi Mempengaruhi Manusia-



Polusi udara

Efek polusi dapat bersifat jangka pendek atau panjang, tingkat keparahan tergantung pada konsentrasi dan periode paparan. Efek jangka pendek dari polusi udara berkisar dari iritasi pernapasan ringan hingga sakit kepala dan mual. Meski ringan, kondisi seperti itu bisa serius pada anak-anak dan orang tua. Emisi bahan bakar fosil adalah penyebab utamanya. Selama pembakaran, sulfur dioksida dilepaskan. Saat terhirup, jaringan paru-paru rusak. Efek jangka panjang termasuk kanker dan penyakit jantung. Efeknya bisa lebih langsung juga. Lebih dari empat ribu orang tewas di London pada tahun 1952, menyusul “Bencana Kabut Asap”, akibat langsung dari polusi yang tinggi. Sementara emisi batu bara telah menurun, AS masih sangat bergantung pada energi yang berasal dari batu bara.

Polusi air

Pencemaran air memiliki banyak dampak negatif. Limpasan pertanian telah diidentifikasi sebagai sumber utama oleh US Environmental Protection Agency. Aplikasi pestisida menjadi perhatian serius. Dari 27 pestisida yang paling umum digunakan, 15 telah diidentifikasi sebagai karsinogen. Aplikasi pupuk juga memiliki efek berbahaya, menyebabkan ganggang dan pertumbuhan invasif. Jika dibiarkan, pertumbuhan yang berlebihan dapat mengubah kimiawi air.

Pencemaran air oleh merkuri dan logam berat menjadi perhatian khusus. Banyak dari kontaminan ini bertahan di lingkungan, terakumulasi pada anggota yang lebih tinggi pada rantai makanan. Merkuri dalam bentuknya yang paling ganas, metilmerkuri, sangat beracun. Tingkat merkuri yang tinggi bertanggung jawab atas sebagian besar peringatan ikan. Wanita hamil yang mengonsumsi ikan yang terkontaminasi membuat keturunannya berisiko mengalami efek perkembangan saraf yang merugikan. Merkuri juga dikenal beracun bagi sistem saraf manusia. Ini telah dikaitkan dengan penyakit Parkinson, multiple sclerosis, dan penyakit jantung. Selain itu, merkuri telah diidentifikasi oleh Survei Geologi AS sebagai penyebab utama kontaminasi di muara dan danau AS.

Peringatan

Terlepas dari peringatan dan bukti yang melimpah, orang terus dipengaruhi oleh polusi. Meskipun disahkannya Undang-Undang Air Bersih pada tahun 1972, yang untuk pertama kalinya mengatur air tanah dan kualitas air, logam berat masih larut ke dalam akuifer, terakumulasi ke tingkat yang berbahaya. Limpasan pertanian tetap ada. Sebuah studi oleh New York Times mengungkapkan bahwa satu dari 10 orang Amerika telah terpapar air minum yang terkontaminasi pada tingkat yang dianggap tidak aman. Seperti halnya lingkungan, polutan dapat menumpuk di jaringan tubuh manusia, yang kemudian menyebabkan masalah saraf dan kanker. Kecuali peraturan tambahan diberlakukan, air minum tidak akan bisa diminum

d3sign/Momen/GettyImages

Related Posts