Efek Erosi pada Ekosistem-



Erosi adalah masalah serius di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Menurut Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA), garis pantai AS kehilangan 1 hingga 4 kaki setiap tahun karena erosi. Efek memiliki lingkungan serta biaya ekonomi. Untuk ekosistem, erosi berarti hilangnya habitat karena lahan basah pesisir memburuk. Tumbuhan dan satwa liar yang bergantung pada ekosistem ini terkena dampak negatif dari efek erosi. Secara ekonomi, hilangnya ekosistem ini membuat wilayah pesisir lebih rentan terhadap kerusakan akibat badai tropis dan gelombang badai.

Penyebab

Salah satu penyebab utama erosi berasal dari pembangunan perkotaan. Penggantian habitat seringkali menghasilkan peningkatan jumlah permukaan yang kedap air seperti jalan, tempat parkir, dan trotoar. Biasanya, vegetasi akan memperlambat aliran air permukaan. Permukaan yang tidak tembus air meningkatkan aliran air. Air dapat mengalir lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Tindakan ini menyebabkan air meluap ke tepi sungai, sehingga memicu erosi di bagian ekosistem yang rentan.

Efek

Erosi menghilangkan tanah lapisan atas dari tanah, seringkali menghilangkan bank benih yang ada di dalam tanah. Selanjutnya, ini dapat memasukkan racun dari aplikasi pestisida dan pupuk ke saluran air. Erosi juga membawa kemungkinan masuknya kontaminan lain ke sumber daya air. Logam berat dan racun terbengkalai di tanah lahan basah sebagai bagian dari sedimen. Erosi mengganggu lapisan ini dan melepaskan polutan ini ke air permukaan. Efeknya diukur berdasarkan toksisitas bahan kimia dan senyawa yang masuk ke air.

Makna

Sedimen memiliki efek negatif lain pada sumber daya perairan. Sedimen yang berlebihan berdampak negatif pada sungai dan danau dengan menghambat pengumpan filter. Organisme akuatik ini mengandalkan air jernih untuk mencari makan. Dampak pada bentuk kehidupan ini berpotensi mempengaruhi semua kehidupan akuatik di ekosistem dengan menghilangkan senyawa tingkat dasar dari rantai makanan.

Peringatan

Saat erosi terus berlanjut, demikian pula risiko banjir. Tanpa habitat yang layak dan dengan peningkatan permukaan yang kedap air, lebih banyak area menjadi rentan terhadap risiko banjir. Menurut Flood Smart, area mana pun—di mana pun lokasinya—berisiko. Erosi menambah masalah serta biaya banjir.

Pencegahan/Solusi

Solusi terbaik untuk mencegah masalah erosi tanah adalah dengan pemeliharaan dan restorasi habitat. Misalnya, menanam jalur penyangga di sepanjang tepian sungai dan badan air lainnya membantu menahan keutuhan tanah garis pantai, sehingga mencegah erosi. Restorasi lahan basah melindungi ekosistem yang paling rentan terhadap erosi tanah, seperti dataran banjir, dengan menyerap dan memperlambat kelebihan air yang mengalir di atas permukaan tanah.

N8tureGrl/iStock/GettyImages

Related Posts