Ekosistem Penyu-



Kura-kura adalah yang paling purba dari semua spesies hewan di planet Bumi. Kura-kura diyakini berasal dari 279 juta tahun yang lalu, menjadikan mereka spesies yang lebih tua daripada dinosaurus tertua sekalipun. Efek yang dimiliki hewan-hewan terhormat ini terhadap ekosistem mereka sangat besar, dan, selama jutaan tahun evolusi, mereka telah menyesuaikan diri dengan banyak habitat dan sistem yang berbeda.

Penyu dan Ekosistem Laut

Bagi banyak penyu, sumber nutrisi utama adalah rumput laut. Rumput laut tumbuh di lapisan tebal di dasar laut yang dangkal. Penyu yang terus-menerus memberi makan rumput ini membuat tempat tidur tetap rapi dan rapi, mencegahnya tumbuh panjang dan tidak sehat. Karena padang lamun ini adalah lokasi utama bagi ikan kecil untuk berkembang biak dan bertelur, padang lamun yang sehat sangat penting bagi populasi ikan kecil yang hidup di lautan. Tanpa masukan dari penyu ini, ekosistem laut akan kehilangan keseimbangan.

Penyu dan Ekosistem Pantai

Sementara penyu menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut, mereka datang ke pantai untuk bertelur. Bagian penting dari kehidupan penyu ini juga berdampak penting bagi ekosistem sebuah pantai. Tanpa tumbuhan, seperti rerumputan pantai, pantai akan mengalami erosi; tanaman ini dibuahi oleh telur yang tidak menetas dan kotoran penyu di pantai. Nutrisi ini sangat penting untuk kelangsungan ekosistem pantai.

Penyu Air Tawar dan Ekosistem Tropis

Di banyak ekosistem tropis, kura-kura termasuk hewan vertebrata yang paling melimpah. Di beberapa wilayah di Australia, biomassa spesies penyu — massa bersih penyu di lingkungannya — tercatat mencapai 586 kilogram per hektar. Di lingkungan ini, sejumlah besar hewan ini memainkan peran besar dalam fungsi ekosistem, tidak terkecuali dalam penyebaran benih. Kura-kura memakan tanaman dan menyimpan bijinya di kotorannya, bijinya kemudian berbunga. Selain itu, telur penyu merupakan sumber makanan utama bagi hewan, seperti bandikut, tikus, ular, dan kadal.

Penyu Air Tawar dan Gangguan Ekosistem

Sementara penyu air tawar dan laut memiliki efek positif yang sangat besar pada ekosistem alami, ekosistem ini adalah mekanisme yang efisien dan tidak didukung oleh satu spesies. Ketika pengaruh eksternal membuat ekosistem ini menjadi tidak seimbang, penyu bisa sangat terpengaruh. Sebuah studi oleh Stephen H. Bennett dan Kurt A. Buhlmann menemukan bahwa populasi kura-kura ayam di AS bagian tenggara telah mengalami pukulan telak oleh perubahan saluran air dan pembangunan jalan oleh manusia. Kura-kura ayam semakin banyak ditemukan mati di sisi jalan baru, terbunuh oleh mobil yang lewat. Campur tangan manusia bukan satu-satunya perubahan ekosistem yang mempengaruhi penyu air tawar. Kolonisasi gundukan pasir air tawar oleh semut api telah mengganggu kebiasaan bertelur kura-kura, sehingga kecil kemungkinan tukik untuk bertahan hidup.

paulacobleigh/iStock/GettyImages

Related Posts