Hewan di Himalaya-



Pegunungan Himalaya membentuk beberapa lanskap paling indah dan terpencil di dunia, termasuk 14 puncak tertinggi di dunia. Himalaya timur membentang sejauh 1.500 mil, menciptakan penghalang alami antara dataran rendah anak benua India dan Dataran Tinggi Tibet. Di dalam kawasan padang rumput, hutan beriklim sedang, dan lereng pegunungan yang beragam ini, sederetan hewan Himalaya yang memusingkan, banyak yang unik dan langka, membuat rumahnya di pegunungan ini.

Keanekaragaman Hayati Himalaya

Terletak di persimpangan geologis yang dibentuk oleh tumbukan dua lempeng tektonik besar, Pegunungan Himalaya menampilkan koleksi spesies hewan yang benar-benar luar biasa. Himalaya bagian timur saja merupakan rumah bagi lebih dari 300 spesies mamalia, hampir 1.000 spesies burung, dan ratusan spesies reptil, amfibi, dan ikan. Conservation International telah memberi label bioma unik ini sebagai hot spot keanekaragaman hayati. World Wildlife Fund melaporkan bahwa setidaknya 163 spesies ini terancam secara global.

Hewan Himalaya

Himalaya adalah rumah bagi banyak hewan langka dan tidak biasa. Takin, hewan nasional Bhutan, adalah kombinasi berbulu kambing dan antelop. Wilayah ini juga merupakan rumah bagi lutung emas yang langka, spesies monyet yang hanya ditemukan di Himalaya. Salah satu populasi utama badak bercula satu, yang terbesar dari tiga spesies badak Asia, juga ditemukan di sini. Dengan perkiraan populasi kurang dari 3.000, badak ini dapat memiliki berat antara 4.000 dan 6.000 pon. Populasi terbesar harimau India, atau Benggala, ditemukan di lereng Himalaya. Macan tutul salju dataran tinggi yang langka, diperkirakan kurang dari 200 individu, dan macan tutul awan juga menyebut lereng Himalaya sebagai rumah. Himalaya bahkan merupakan rumah bagi gajah Asia dan panda merah yang sulit ditangkap.

Hewan Himalaya yang Baru Ditemukan

Pada tahun 2009, World Wildlife Fund mengumumkan penemuan 350 spesies baru di Himalaya, termasuk dua mamalia baru. Kijang mini, atau sayang daun, adalah spesies rusa terkecil yang diketahui di dunia. Hewan unik ini hanya tumbuh setinggi 24 hingga 32 inci. Selain ukurannya yang unik, daun sayang merupakan salah satu anggota kelompok rusa yang dikenal paling tua. Pada tahun 2005, penemuan primata baru pertama dalam lebih dari 100 tahun terjadi di Himalaya. Kera Arunachal adalah monyet gempal dengan bulu coklat dan wajah gelap. Spesies kera ini menghuni dataran tinggi Himalaya, lebih suka hidup antara 5.200 dan 11.500 kaki.

Yeti Legendaris

Pembahasan tentang hewan Pegunungan Himalaya tidak akan lengkap tanpa membahas legenda abadi tentang yeti, yang dikenal penduduk setempat sebagai penjaga gerbang pegunungan. Yeti diyakini sebagai primata berkaki dua dengan wajah dan kepala mirip kera dan ditutupi bulu tebal, berbulu, dan berwarna coklat kemerahan. Meskipun tidak ada bukti langsung untuk yeti, ada tradisi penampakan yang panjang, termasuk banyak ekspedisi pendakian gunung internasional di dataran tinggi. Penemuan kera baru-baru ini menunjukkan bahwa potensi penemuan primata baru masih ada, meskipun sangat jarang. Apakah yeti ditakdirkan untuk menjadi penemuan berikutnya masih harus dilihat.

Marianne Purdie/Momen/GettyImages

Related Posts