Karakteristik Bioma-Alam Laut

Karakteristik Bioma-Alam Laut

Bioma laut adalah lingkungan yang ditandai dengan adanya air asin. Bioma laut ditemukan di semua lautan bumi dan merupakan bioma terbesar di dunia. Bioma laut adalah rumah bagi berbagai organisme hidup yang menakjubkan, mulai dari paus biru yang sangat besar hingga cyanobacteria mikroskopis.

Iklim Bioma Laut

Suhu air rata-rata bioma laut adalah 39 derajat Fahrenheit (4 derajat Celcius) tetapi bisa lebih dingin atau lebih hangat tergantung lokasi. Lautan dangkal atau yang berada di dekat khatulistiwa akan memiliki suhu yang lebih tinggi daripada yang berada di dekat kutub. Kedalaman dan suhu perairan laut sangat mempengaruhi semua kehidupan di dalam bioma laut.

Air Laut

Air laut umumnya terdiri dari sekitar 96,5% air murni dan 3,5% persen senyawa terlarut. Salinitas mengacu pada rasa asin air. Komposisi air laut bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti:

  • Garis Lintang
  • kedalaman
  • erosi
  • aktivitas vulkanik
  • aktivitas atmosfer
  • erosi
  • aktivitas biologis

Air Laut dan Sinar Matahari

Air laut dihuni oleh berbagai macam organisme yang bergantung pada keberadaan sinar matahari dan nutrisi untuk berkembang. Ekosistem laut pesisir mampu mempertahankan lebih banyak nutrisi daripada laut dalam karena bahan organik mati jatuh ke dasar laut yang tersedia untuk organisme laut. Nutrisi didaur ulang dengan cepat melalui ekosistem laut dan tidak menumpuk di dasar laut seperti yang dilakukan tanah di hutan darat.

Ketersediaan sinar matahari sangat tergantung pada kedalaman air. Sinar matahari menjadi kurang tersedia karena air laut menjadi lebih dalam. Faktor lain yang mempengaruhi ketersediaan cahaya termasuk tutupan awan lokal, kekeruhan air, kondisi permukaan laut dan kedalaman air. Zona fotik mengacu pada kedalaman air hingga sekitar 100 meter, di mana sinar matahari dapat menembus dan fotosintesis dapat terjadi. Zona afotik mengacu pada kedalaman air lebih dari 100 meter, di mana cahaya tidak dapat menembus dan fotosintesis tidak dapat terjadi.

Ekosistem Laut

Ekosistem laut adalah interaksi komunitas organisme laut dan lingkungannya. Ekosistem laut dicirikan oleh faktor-faktor seperti ketersediaan cahaya, makanan, dan nutrisi. Faktor lain yang mempengaruhi ekosistem laut antara lain suhu air, kedalaman dan salinitas, serta topografi setempat. Perubahan kondisi tersebut dapat mengubah komposisi spesies yang menyusun komunitas laut.

Zona pelagis mencakup air dan organisme yang menghabiskan hidupnya dengan mengapung atau berenang di air. Organisme pelagis termasuk plankton (seperti alga, bakteri, protozoa, dan diatom) yang terbawa arus laut dan menjadi dasar rantai makanan laut dan nekton (seperti ikan, penguin, cumi-cumi, dan paus) yang berenang dan memakan plankton dan organisme yang lebih kecil.

Zona bentik meliputi dasar laut dan organisme yang hidup di sana. Zona bentik meliputi daerah semi kering seperti zona intertidal, ekosistem laut pesisir seperti terumbu karang, dan juga palung laut dalam. Organisme bentik menerima nutrisi dari bahan organik yang jatuh dari zona pelagis. Tumbuhan bentik dan organisme mirip tumbuhan termasuk rumput laut, rumput laut, dan ganggang. Contoh hewan bentik termasuk kepiting, karang, kerang dan bintang laut.

Contoh Ekosistem Laut

Contoh ekosistem laut termasuk terumbu karang, muara, laut terbuka, rawa bakau dan padang lamun. Ekosistem laut umumnya dapat dibagi menjadi dua kategori: habitat pesisir dan lautan terbuka. Meskipun hanya 7% dari total luas lautan yang dianggap sebagai habitat pesisir, sebagian besar kehidupan laut terletak di perairan pesisir. Perairan pesisir memiliki lebih banyak sinar matahari dan nutrisi yang tersedia daripada lautan terbuka.

Zona Pesisir dan Zona Kelautan

Zona pesisir adalah daerah pertemuan antara daratan dan air dan memanjang hingga kedalaman laut hingga kurang lebih 150 meter dan juga merupakan daerah di mana sebagian besar organisme laut hidup. Perairan laut pesisir terletak di atas landas kontinen. Perairan ini cukup dangkal untuk memungkinkan sinar matahari menembus ke dasar laut. Ini memungkinkan terjadinya fotosintesis, yang pada gilirannya menyediakan makanan bagi ikan dan makhluk hidup lainnya.

Zona samudera adalah wilayah laut terbuka yang melampaui landas kontinen, di mana kedalaman laut biasanya lebih besar dari 100 sampai 200 meter. Kedalaman dasar laut di zona samudra bisa lebih dalam dari 32.800 kaki (10.000 meter), kedalaman yang lebih besar dari ketinggian Gunung Everest. Sebagian besar perairan laut di zona samudra terlalu dalam, gelap, dingin, dan tidak memiliki nutrisi untuk mendukung makhluk hidup.

Vicki Smith/Momen/GettyImages

Related Posts