Kerugian dari Logam Nonferrous-



Benda logam termasuk dalam subdivisi berbagai logam. Salah satu kategori terbesar adalah logam nonferrous. Komposisi kimia dan sifat logam nonferrous dapat menjadi keuntungan dalam aplikasi tertentu. Namun, beberapa sifat yang dimiliki logam nonferrous dianggap merugikan dan dapat mengecualikan logam ini dari penggunaan dan aplikasi tertentu.

Logam Nonferrous

Logam nonferrous adalah semua paduan atau logam yang tidak mengandung besi. Logam-logam ini kebalikan dari logam besi, yang semuanya merupakan logam yang mengandung persentase besi. Tidak seperti logam besi, logam nonferrous tidak berkarat atau teroksidasi. Satu-satunya logam yang tidak dianggap nonferrous dalam tabel periodik unsur adalah besi. Beberapa contoh logam nonferrous adalah tembaga, baja tungsten, kuningan, kromium, titanium, nikel, dan aluminium.

Tidak Ada Daya Tarik Magnetik

Tidak seperti logam besi, logam nonferrous tidak menarik secara magnetis. Ini bisa menjadi kerugian karena mengecualikan logam ini dari aplikasi apa pun di mana magnet diperlukan atau merupakan keuntungan. Beberapa contoh di mana daya tarik magnet logam digunakan adalah di drive disk komputer, starter otomotif, speaker audio, rakitan mikrofon, beberapa printer komputer, dan beberapa motor kendaraan. Logam nonferrous tidak berguna dalam aplikasi ini karena kurangnya daya tarik magnetik.

Ringan

Logam nonferrous biasanya ringan dan memiliki kemampuan kekuatan yang terbatas. Ini mencegah logam ini digunakan dalam aplikasi apa pun yang membutuhkan kekuatan atau bobot. Karena sifat ini, logam nonferrous umumnya tidak digunakan dalam pengaturan industri atau peralatan industri. Logam nonferrous juga biasanya tidak digunakan dalam perangkat keras dekoratif atau segala jenis perkakas atau perlengkapan. Karena bahan besi lebih kuat, mereka biasanya digunakan dalam pengaturan industri dan area di mana kekuatan itu penting, seperti pagar besi tuang dan penutup lubang got.

Biaya

Rata-rata, logam nonferrous harganya lebih mahal daripada logam besi, meski harganya bisa bervariasi sesuai dengan logamnya. Industri atau perusahaan yang membutuhkan logam nonferrous untuk aplikasi menghadapi kerugian dibandingkan dengan perusahaan yang menggunakan logam besi, karena biayanya lebih tinggi. Biaya logam yang lebih tinggi dapat meningkatkan biaya produksi bagi perusahaan. Misalnya, menurut Daur Ulang Earthworks, pada saat publikasi, kuningan kuning, yang merupakan logam nonferrous, berharga $1,65 per pon. Besi, yang merupakan logam besi, berharga 35 sen per pon.

Photos.com/Photos.com/Getty Images

Related Posts