Masalah Lingkungan Yang Mempengaruhi Homeostasis-



Homeostasis adalah proses di mana tubuh mempertahankan kondisi normal untuk hal-hal seperti suhu, detak jantung, dan laju pertumbuhan. Pencemaran lingkungan secara dramatis dapat mempengaruhi homeostasis karena polutan kimiawi dapat berperilaku seperti hormon, yaitu molekul yang digunakan organ untuk “berbicara” satu sama lain.

Gangguan homeostasis dapat terjadi dalam banyak cara. Ini termasuk kerusakan langsung pada organ yang terlibat dalam mempertahankan homeostasis, peniruan hormon yang mengontrol homeostasis dan kekurangan vitamin yang diperlukan untuk menjaga kesehatan organ. Gangguan homeostasis oleh pencemaran lingkungan dapat menyebabkan kanker, penyakit saraf, dan masalah pernapasan.

Bahan Kimia Pengganggu Endokrin

Bahan kimia pengganggu endokrin (EDC) adalah bahan kimia yang berperilaku seperti hormon. Hormon mengatur hal-hal seperti pertumbuhan, kelaparan, berat badan, keseimbangan air dan organ reproduksi. Dengan demikian, EDC dapat secara dramatis mempengaruhi kesehatan seseorang.

EDC umum adalah plastik seperti BPA (bisphenol A), yang larut dari wadah makanan dan minuman plastik. EDC dapat memulai efek buruknya di dalam rahim, sebelum seseorang dilahirkan. EDC telah dikaitkan dengan obesitas, perubahan perilaku mental, kanker, dan infertilitas.

Efek Neurologis

Polusi udara yang terhirup masuk ke dalam paru-paru, yang dapat merusak paru-paru. Namun, partikel di udara dapat berpindah dari paru-paru ke organ lain di dalam tubuh, menyebabkan kerusakan di tempat lain. Polusi udara mengandung partikel berukuran nano yang dapat masuk ke aliran darah dari paru-paru dan berjalan ke saraf di seluruh tubuh. Mereka juga bisa berakhir di otak.

Partikel-partikel ini menyebabkan kerusakan kemanapun mereka pergi, mengakibatkan peradangan di lokasi tersebut. Peradangan adalah aktivasi sistem kekebalan tubuh, seolah-olah tubuh sedang melawan infeksi oleh virus atau bakteri. Sebuah studi dari peneliti Turki, yang diterbitkan dalam “Journal of Toxicology,” melaporkan bahwa polusi udara telah dikaitkan dengan gangguan saraf, termasuk stroke, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson.

Kekurangan Vitamin A

Vitamin A sangat penting untuk penglihatan normal dan organ yang sehat. Vitamin A adalah bagian dari protein di mata yang menyerap cahaya. Ini juga penting untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat.

Polusi udara yang mengandung molekul yang disebut hidrokarbon aromatik polihalogenasi (PHAH) telah terbukti menyebabkan kekurangan vitamin. Bahan kimia ini masuk ke dalam tubuh dan meningkatkan penguraian Vitamin A. Dipercaya bahwa bahan kimia ini menghalangi fungsi enzim yang membuat Vitamin A.

Homeostasis Besi dan Kerusakan Paru-paru

Polusi udara dapat mengandung partikel yang bereaksi dengan ion logam yang secara alami terdapat di dalam tubuh. Misalnya, atom besi membantu membawa oksigen dalam darah dan merupakan salah satu elemen jejak yang dibutuhkan untuk tubuh yang sehat. Partikel dalam polusi udara memiliki senjata kimia yang bereaksi dengan besi untuk membentuk produk berbahaya. Partikel-partikel ini tersangkut di paru-paru, bereaksi dengan zat besi, dan dapat mengakibatkan penumpukan zat besi di paru-paru.

Produk berbahaya yang dibuat saat polusi udara bereaksi dengan atom besi mulai merusak paru-paru, menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi seolah-olah ada infeksi. Lendir mulai menumpuk dan terjadi masalah pernapasan.

Homeostasis di Lingkungan

Homeostasis dapat diterapkan pada hal-hal lain selain tubuh. Lingkungan dan ekosistem juga mempertahankan homeostasis tertentu dengan memiliki iklim, cuaca, suhu, populasi organisme, dan siklus nutrisi yang stabil seperti siklus air dan nutrisi.

Seperti homeostasis manusia, homeostasis ekosistem dipengaruhi oleh polusi dan bahan kimia baru dan beracun yang masuk ke lingkungan. Ini dapat mempengaruhi faktor-faktor penting seperti tingkat pH, salinitas, suhu dan iklim yang akan mempengaruhi homeostasis ekosistem.

Misalnya, perubahan suhu air laut telah menyebabkan kematian besar-besaran ganggang dan organisme air mikroskopis lainnya, yang pada gilirannya menyebabkan pemutihan terumbu karang. Ini mempengaruhi homeostasis lingkungan dan secara drastis mempengaruhi seluruh ekosistem terumbu karang.

Jupiterimages/Stockbyte/Getty Images

Related Posts