Pengaruh Erosi Tanah-



Erosi tanah adalah pelapukan tanah lapisan atas yang disebabkan oleh air, angin atau pengolahan tanah. Pestisida dan bahan kimia lainnya dapat terperangkap di tanah, mencemari sungai dan sungai saat tanah pecah. Erosi tanah juga dapat menyebabkan tanah longsor dan banjir, yang secara negatif mempengaruhi integritas struktural bangunan dan jalan raya. Seiring waktu, proses pertanian yang kasar dan pengolahan tanah pertanian dapat mengakibatkan degradasi nutrisi — penurunan kualitas tanah. Jenis erosi ini menghabiskan bahan organik di dalam tanah, membuatnya kurang cocok untuk menanam dan memanen tanaman atau untuk produksi vegetasi alami.

Polusi dan Kualitas Air yang Buruk

Erosi tanah secara bertahap menciptakan sedimentasi, suatu proses di mana batuan dan mineral di dalam tanah terpisah dari tanah dan mengendap di tempat lain, seringkali tertahan di sungai dan sungai. Polutan di tanah, seperti pupuk dan agen pengendalian hama yang digunakan untuk melindungi tanaman, juga mengendap di aliran dan sungai. Polutan air menghasilkan kualitas air yang buruk – termasuk kualitas air minum jika polutan tidak dihilangkan sebelum dikonsumsi.

Sedimentasi juga menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan, karena sinar matahari dapat menembus sedimen. Tingkat ganggang yang tinggi menghilangkan terlalu banyak oksigen dari air, mengakibatkan kematian hewan air dan mengurangi populasi ikan, menurut World Wildlife Fund.

Longsor dan Masalah Struktural

Erosi tanah menyebabkan tanah longsor, yang mempengaruhi stabilitas dan integritas struktur bangunan dan jalan raya. Longsor tidak hanya mempengaruhi bangunan yang ditopang oleh tanah tetapi juga bangunan dan jalan yang berada di jalur longsor. Tanah longsor terjadi ketika pasir halus, tanah liat, lanau, bahan organik dan tanah tumpah dari sisi bukit dan lereng sebagai akibat dari kekuatan dan energi hujan lebat. Limpasan ini terjadi dengan cepat, sehingga tidak ada cukup waktu bagi permukaan untuk menyerap kembali atau menjebak tanah yang tererosi , menurut Envirothon, sebuah program dari Yayasan Konservasi Nasional dan kompetisi pendidikan lingkungan sekolah menengah terbesar di Amerika Utara.

Deforestasi dan Banjir

Deforestasi — penebangan pohon untuk menciptakan ruang bagi kota dan pertanian — mengikis tanah. Pohon membantu menahan tanah pada tempatnya, jadi ketika dicabut, angin dan hujan mendorong tanah dan bebatuan yang gembur ke sungai dan sungai, lagi-lagi mengakibatkan sedimentasi yang tidak diinginkan. Lapisan sedimen yang tebal membuat aliran dan sungai tidak mengalir dengan lancar, yang pada akhirnya menyebabkan banjir . Kelebihan air, terutama saat musim hujan dan saat salju mencair, terperangkap oleh sedimen dan tidak bisa kemana-mana kecuali kembali ke darat.

Degradasi Tanah

Degradasi unsur hara dalam tanah seringkali merupakan hasil dari praktik pertanian dan pertanian yang dilakukan dengan buruk yang menyebabkan erosi tanah. Irigasi yang berlebihan dan praktik pengolahan tanah yang ketinggalan zaman mengurangi jumlah unsur hara dalam tanah dan membuatnya kurang subur untuk tumbuh-tumbuhan alami dan keperluan pertanian. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan, metode pertanian, seperti dengan sengaja meninggalkan bahan organik di dalam tanah dan memastikan setidaknya 30 persen sisa tanaman tahun sebelumnya tetap berada di dalam tanah, meningkatkan kesuburan dan vitalitas tanah. Dalam beberapa kasus, benih dapat langsung ditanam di sisa tanaman tahun sebelumnya tanpa pengolahan tanah lebih lanjut.

ClaudioVentrella/iStock/GettyImages

Related Posts