Perbedaan Antara Gigitan Nyamuk & Lalat Pasir-



Lalat pasir dan nyamuk adalah serangga tidak berbisa yang menggigit untuk mendapatkan protein darah. Dalam kebanyakan kasus, gigitan mereka tidak berbahaya, tetapi terkadang nyamuk dan lalat pasir membawa dan menyebarkan penyakit. Meskipun kedua gigitan menghasilkan bilur yang gatal, ada beberapa perbedaan mencolok antara gigitan nyamuk dan lalat pasir. Dalam kedua kasus tersebut, Anda dapat melindungi diri dari gigitan dengan memakai obat nyamuk dan mengurangi jumlah kulit yang terpapar pada saat gigitan paling umum terjadi.

TL;DR (Terlalu Panjang; Tidak Dibaca)

Lalat pasir dan nyamuk menggigit banyak jenis hewan untuk mendapatkan protein darah, dan keduanya meninggalkan reaksi kulit. Pada kedua spesies, hanya betina yang menggigit untuk memakan darah; jantan memakan produk nabati. Serangga meninggalkan air liur di bawah kulit saat mereka makan. Air liur secara singkat mengencerkan darah dan mencegahnya menggumpal sehingga lebih mudah untuk dimakan. Manusia memiliki respon imun terhadap air liur yang tertinggal, yang menyebabkan pembengkakan, gatal, kemerahan dan nyeri. Reaksi orang terhadap gigitan nyamuk dan lalat pasir berbeda-beda tergantung pada respon kekebalan tubuh mereka.

Nyamuk tertarik pada orang-orang dengan hal-hal seperti pernafasan karbon dioksida, keringat, deodoran dan sabun wangi, gerakan dan panas tubuh. Mereka biasanya menggigit pada sore dan malam hari. Lalat pasir biasanya menggigit saat fajar dan senja, dan mereka diketahui menyerang orang secara berkelompok. Mereka lebih suka menggigit wajah, tangan, dan kulit kepala. Gigitan nyamuk menjadi benjolan yang timbul, merah, gatal, sedangkan gigitan lalat pasir sangat kecil dan menyakitkan serta muncul berkelompok. Mereka dapat menyebabkan ruam dan demam. Nyamuk dapat menularkan malaria dan demam kuning, sedangkan lalat pasir dapat menularkan penyakit seperti penyakit Carrion, demam pappataci, cacing filarial dan kondisi seperti leishmaniasis.

Serangga Mirip Vampir

Nyamuk dan lalat pasir menggigit mangsanya untuk memakan darah mereka. Pada kedua serangga tersebut, hanya yang betina yang menggigit untuk mendapatkan protein darah sehingga mampu menghasilkan telur. Gigitan nyamuk atau lalat pasir berubah menjadi bilur yang gatal karena betina menyuntikkan air liur ke korban saat dia makan. Air liur berfungsi untuk mengencerkan darah dan mencegahnya menggumpal selama menyusui. Air liur ini menyebabkan reaksi kekebalan yang menyebabkan gigitan gatal dan membengkak.

Menarik Gigitan Nyamuk

Ada lebih dari 2.000 spesies nyamuk di seluruh dunia. Serangga terbang ini memakan darah burung dan mamalia. Banyak faktor yang menarik dan menyebabkan nyamuk menggigit manusia, termasuk karbon dioksida yang dihembuskan, kelembapan, asam laktat, dan keringat. Nyamuk juga tertarik dengan hal-hal seperti deodoran, deterjen, gerakan, dan panas tubuh. Orang yang memakai warna gelap lebih mungkin digigit, karena warna gelap menyerap lebih banyak panas. Nyamuk biasanya menggigit pada sore dan malam hari; namun serangga ini dapat menggigit kapan saja.

Strategi Serangan Lalat Pasir

Lalat pasir juga disebut pengusir hama. Serangga ini hidup di dalam dan sekitar habitat air dan semi-akuatik, termasuk lumpur dan sampah organik basah. Selama cuaca berangin mereka tetap tidak aktif. Lalat pasir betina biasanya muncul untuk mencari korban pada dini hari dan senja hari. Seperti nyamuk, lalat pasir juga memakan berbagai jenis hewan, termasuk manusia. Berbeda dengan nyamuk, lalat pasir diketahui menyerang manusia dalam jumlah besar. Mereka biasanya menggigit wajah, tangan, atau kulit kepala korbannya, tetapi mereka juga akan menggigit area kulit yang terbuka.

Gatal, Gigitan yang Menyakitkan

Lalat pasir dan nyamuk menghasilkan benjolan merah dan gatal setelah menggigit manusia, meskipun orang sering tidak menyadari kedua jenis gigitan tersebut hingga beberapa jam kemudian. Beberapa orang akan mengalami reaksi alergi yang lebih intens daripada yang lain. Gigitan nyamuk juga dapat menghasilkan sensasi terbakar dan berubah menjadi bilur yang besar. Gigitan lalat pasir biasanya terjadi secara berkelompok. Gigitan mereka sangat menyakitkan. Gigitan lalat pasir kecil bisa lebih menyakitkan daripada gigitan nyamuk besar. Gigitan lalat pasir juga dapat menghasilkan ruam dan menyebabkan demam pada korbannya tergantung pada toleransi terhadap gigitan tersebut.

Penyakit Menular

Sementara sebagian besar gigitan nyamuk atau lalat pasir hanyalah gangguan gatal, serangga ini dikenal di beberapa daerah untuk menularkan penyakit. Nyamuk dapat menularkan malaria dan demam kuning melalui gigitannya. Lalat pasir dapat menularkan penyakit seperti penyakit Carrion, demam pappataci, cacing filaria, dan kondisi seperti leishmaniasis, yang disamakan dengan malaria.

nechaev-kon/iStock/GettyImages

Related Posts