Perbedaan Oksigen & Gas Oksigen-



Oksigen adalah unsur yang dapat berupa padat, cair atau gas tergantung pada suhu dan tekanannya. Di atmosfer ditemukan sebagai gas, lebih khusus lagi, gas diatomik. Ini berarti bahwa dua atom oksigen dihubungkan bersama dalam ikatan rangkap kovalen. Baik atom oksigen maupun gas oksigen adalah zat reaktif yang penting bagi kehidupan di Bumi.

Gas Oksigen

Gas oksigen, juga disebut dioksigen karena merupakan ikatan dua atom oksigen, merupakan unsur paling melimpah kedua di atmosfer bumi, terhitung 21 persen dari udara yang kita hirup, jauh di belakang nitrogen 78 persen. Gas oksigen murni memiliki berat jenis 1,105, menurut ligas.com, artinya akan tenggelam di bawah sisa atmosfer jika tidak ada pergerakan angin atau udara di planet kita.

Reaktivitas

Gas oksigen bereaksi dengan setiap unsur, kecuali gas mulia. Produk dari reaksi ini disebut oksida. Pada beberapa unsur, seperti magnesium, oksidasi terjadi pada suhu dan tekanan standar, sedangkan unsur yang lebih berat memerlukan suhu dan tekanan tinggi untuk memaksa oksidasi. Oksigen sangat penting untuk pembakaran, meskipun gas itu sendiri tidak mudah terbakar dengan sendirinya. Banyak operasi perlakuan panas industri bergantung pada oksigen botolan untuk meningkatkan suhu pembakarannya.

Kelimpahan

Air biasa sebenarnya 85 persen oksigen, meskipun faktanya ada dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen. Tubuh manusia mengandung sekitar 60 persen oksigen, yang merupakan salah satu alasan para ilmuwan memindai oksigen di planet lain sebagai tanda kehidupan yang potensial. Sebagai bagian dari oksida, unsur tersebut membentuk sekitar 46 persen kerak bumi. Gas oksigen di atmosfer memiliki dua bentuk; dioksigen (O2) dan alotrop oksigen yang disebut ozon (O3). Lapisan ozon yang menipis hanya setebal 3 mm, meskipun pengusiran freon yang terus menerus ke atmosfer menguranginya seiring berjalannya waktu.

Properti

Gas oksigen adalah zat yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa, sedangkan ozon dan oksigen cair memiliki warna kebiruan. Titik didih ozon, 161,3 derajat Kelvin, lebih tinggi dari gas O2, 90,2 derajat Kelvin. Demikian pula, titik leleh ozon adalah 80,7 K sedangkan O2 meleleh pada 54,36 K. Ozon lebih padat dari gas oksigen masing-masing 2,144 g per liter menjadi 1,429 g/l. Oksigen sangat penting untuk sistem pernapasan kita, memberikan dasar untuk metabolisme, sedangkan alotropnya, ozon, sebenarnya sangat beracun.

Gambar Thinkstock/Comstock/Getty Images

Related Posts