Apa itu Disk Serbaguna Digital?



Disk serba guna digital, yang oleh banyak orang disebut dengan akronimnya ” DVD ,” adalah disk plastik yang biasanya berdiameter 4,7 inci (12 cm) yang menggunakan lubang mikroskopis pada permukaan disk untuk menyimpan informasi. Lapisan aluminium menutupi lubang sehingga laser tipis dapat membaca informasi. Mereka dapat berisi di mana saja dari 4,7 hingga 17,0 gigabyte data. Karena kapasitas penyimpanannya yang besar, cakram serba guna digital populer untuk penyimpanan data dan juga merupakan media umum untuk penyimpanan dan distribusi video, terutama film.

DVD-ROM hanya dapat dibaca, meskipun jenis DVD-R lainnya dapat digunakan untuk menulis informasi.

Disk serbaguna digital sangat mirip dengan compact disc, atau CD, tetapi dapat menampung data sebanyak 26 kali lebih banyak. Mereka mengandalkan teknologi laser yang sama yang digunakan CD, tetapi karena laser yang digunakan pemutar DVD jauh lebih tipis daripada laser di pemutar CD, lubang yang menyimpan data bisa jauh lebih kecil. DVD juga dapat memiliki lapisan pertama yang tembus cahaya, yang memungkinkan laser mengakses data lapisan kedua di bawahnya, menggandakan kapasitasnya. Disk serbaguna digital juga bisa dua sisi, yang menggandakan kapasitas penyimpanan lagi.

Kotak permata dapat digunakan untuk mencegah goresan pada disk serba guna digital.

Ada beberapa jenis disk serbaguna digital, meskipun semuanya menggunakan teknologi dasar yang sama. DVD-R memungkinkan pengguna untuk menulis informasi ke disk satu kali, sedangkan DVD-RAM, DVD-RW, dan DVD+RW memungkinkan pengguna untuk menulis informasi ke disk beberapa kali. Disk DVD-ROM tidak mengizinkan penulisan apa pun — hanya dapat dibaca. Video DVD dan cakram audio DVD juga umum, memungkinkan untuk distribusi konten video dan audio masing-masing.

Format disk serba guna digital menjadi populer selama pertengahan 1990-an. Awalnya, beberapa pabrikan yang berbeda mengembangkan varian dari teknologi yang sama tanpa standar industri yang luas. Banyak produsen komputer besar, yang tidak ingin terjebak dalam pertempuran antara format yang berbeda, menolak untuk memanfaatkan teknologi sampai produsen cakram dapat menyetujui satu standar. Pada tahun 1995, pabrikan ini menyetujui sebuah standar, dan hasilnya adalah format disk serba guna digital saat ini.

Teknologi disk serba guna digital menjadi populer di pasar internasional tidak lama setelah rilis awal di Jepang pada tahun 1996. Pada awalnya, kapasitas penyimpanannya yang besar membuatnya populer di kalangan pengembang perangkat lunak, tetapi popularitasnya sebagai sarana pendistribusian video diikuti setelahnya. DVD akhirnya melampaui kaset VHS sebagai format terkemuka untuk distribusi video ke pasar dalam negeri. Ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan kualitas gambar dan suara yang ditawarkan oleh disk serba guna digital kepada pemirsa film rumahan. Kapasitas penyimpanan yang besar memungkinkan lebih banyak informasi gambar dan suara untuk dimasukkan.

Teknologi baru sejak itu muncul untuk bersaing dengan disk serba guna digital. Salah satunya adalah disk Blu-ray, yang menggunakan laser yang bahkan lebih tipis daripada yang digunakan teknologi DVD, sehingga memungkinkan penyimpanan data yang lebih besar. Panjang gelombang laser yang lebih pendek ini memberikan warna biru, bukan warna merah dari laser DVD.

Related Posts