Penggunaan Metode Deviasi Positif Maksimum dalam Kombinasi Tanaman



Melihat kelemahan yang melekat pada metode Weaver yang cenderung memasukkan semua atau sebagian besar tanaman dalam rangkaian dimana kombinasi yang dihasilkan menjadi terlalu umum, Rafiullah (1956) mengembangkan metode deviasi baru dalam karyanya New Approach to the Functional Classification of Towns .

Teknik yang dirancang oleh Rafiullah dapat diungkapkan sebagai berikut:

di mana d adalah simpangan, D p adalah selisih positif dan D n adalah selisih negatif dari nilai median nilai kurva teoretis kombinasi, dan N adalah jumlah fungsi (tanaman) dalam kombinasi.

Karena ini adalah peringkat relatif dari nilai deviasi yang diperlukan, tanda akar bawah dapat diabaikan untuk menghemat kalkulasi yang melelahkan ­dan rumus dapat digunakan dalam bentuk berikut:

Untuk mengilustrasikan metode deviasi positif maksimum Rafiullah, sebuah ilustrasi dapat diberikan dari distrik Basti di Uttar Pradesh, di mana padi menempati 54 persen, gandum 23 persen, jelai 9 persen, dan tebu 5 persen dari total area panen. Karena varian dari kombinasi 2 tanaman (209,25) adalah deviasi positif maksimum, maka kabupaten ditetapkan dengan kombinasi 2 tanaman, yaitu beras dan gandum (RW).

Dalam metode deviasi positif maksimum, tidak seperti metode deviasi standar, perbedaan nilai aktual dihitung dari nilai tengah standar teoritis dan dengan demikian metode ini juga memberikan kombinasi kritis yang diinginkan. Penerapan metode deviasi positif maksimum pada data pertanian Uttar Pradesh menghasilkan pengenalan kombinasi 6 tanaman. Kombinasi tersebut dipetakan pada Gambar 7.7.

Perbandingan Gambar 7.5 dan Gambar 7.7 menunjukkan bahwa yang belakangan identik di 16 kabupaten, lebih rendah di 32 kabupaten dan lebih tinggi di empat kabupaten ­. Dengan kata lain, metode deviasi positif maksimum memasukkan jumlah tanaman yang lebih sedikit dalam kombinasi dan dengan demikian menghindari dimasukkannya tanaman yang tidak penting dari kombinasi tersebut.

Teknik statistik yang dianjurkan oleh Raffiullah lebih akurat ­, objektif, dan ilmiah, sehingga cukup populer untuk delineasi daerah kombinasi tanaman. Teknik ini memiliki kapasitas untuk menangani struktur tanam yang sangat beragam. Secara umum, kombinasi tanaman yang dibatasi berdasarkan teknik statistik memberikan dasar yang kuat untuk perencanaan dan pengembangan pertanian.

Related Posts