Pentingnya Statistik Irigasi di India



Distribusi curah hujan di negara ini tidak merata dan selama ­periode waktu, sangat bervariasi di sebagian besar negara. Untuk mengatasi masalah kekurangan curah hujan dan kekurangan pasokan air untuk tanaman, telah dibuat irigasi berupa saluran, sumur, sumur-sumur dan tangki. Hasil panen dan luas irigasi juga berbeda dari satu daerah ke daerah lain dan dari tahun ke tahun.

Kesenjangan antara rata-rata output normal dari daerah beririgasi dan tidak beririgasi tidak termasuk daerah dengan curah hujan yang pasti sangat lebar sehingga untuk penilaian yang tepat dari potensi produksi, penting untuk memiliki angka terpisah untuk ­daerah beririgasi dan tidak beririgasi. , menurut berbagai sumber irigasi dan juga menurut tanaman.

Di India, statistik irigasi dikumpulkan bersama dengan pemanfaatan lahan. Dalam menggunakan data ini, harus diingat bahwa selain daerah yang diairi, ada daerah lain yang memiliki curah hujan yang cukup dan sekarang digolongkan sebagai tanah yang tidak beririgasi. Selanjutnya, fakta bahwa suatu daerah tertentu diairi tidak selalu berarti bahwa air irigasi itu memadai.

Statistik seluruh India untuk irigasi tersedia sebagai berikut ­:

(i) Luas bersih sumber irigasi bijaksana;

(ii) Daerah teririgasi kotor (pemisahan berdasarkan sumber tidak tersedia); dan

(iii) Distribusi daerah irigasi bruto di antara berbagai tanaman.

Dinas Pendapatan Tanah/Pencatatan Tanah dan Dinas Pengairan/ ­Pekerjaan Umum menyusun data irigasi.

Di bawah instruksi ­dari Kementerian Persatuan Pertanian, negara-negara bagian diwajibkan untuk mengumpulkan statistik berikut:

(i) Areal tanaman, beririgasi dan tidak beririgasi;

(ii) Sumber irigasi — saluran, tangki, sumur pipa dan lain-lain, klasifikasinya menurut kepemilikan, yaitu milik masing-masing pemerintah atau swasta;

(iii) Pengelompokan sumur-sumur ke dalam pasangan bata atau bukan pasangan bata, digunakan atau ditinggalkan, baik digunakan untuk irigasi atau keperluan rumah tangga dll.;

(iv) Metode pasokan air, angkat atau aliran, angkat dengan pompa listrik atau mesin minyak atau perangkat tradisional; dan

(v) kapasitas irigasi dan luas daerah irigasi—untuk ­kanal, jarak tempuh; untuk tangki apakah ayacut melebihi 40 hektar atau kurang, dan untuk sumur, apakah itu ayacut mandiri atau melengkapi sumber irigasi lainnya.

Related Posts