Adaptasi Tumbuhan & Hewan ke Pegunungan-



Pegunungan dapat menjadi penghalang bagi tumbuhan dan hewan karena ekosistem yang berubah dengan cepat, iklim yang keras, makanan yang langka, dan pendakian yang berbahaya. Karena alasan ini, kedua sisi pegunungan tertentu dapat menjadi rumah bagi spesies tumbuhan dan hewan yang sama sekali berbeda. Namun, tumbuhan dan hewan yang tinggal di pegunungan telah beradaptasi dalam banyak cara untuk bertahan hidup dalam kondisi yang keras. Adaptasi tanaman dan hewan yang paling signifikan terlihat pada ketinggian yang lebih tinggi, karena area ini menawarkan kondisi yang paling ekstrem.

Pertumbuhan Rendah

Pepohonan mulai menipis saat Anda melakukan perjalanan lebih tinggi di bioma gunung. Pohon tidak dapat tumbuh pada ketinggian yang lebih tinggi karena angin kencang dan iklim ekstrem. Area di mana pohon berhenti tumbuh di pegunungan dikenal sebagai jalur kayu. Tumbuhan yang dapat bertahan hidup di atas 3.000 kaki termasuk rerumputan jarang dan tanaman keras alpine, yang telah beradaptasi dengan dingin dan panas yang ekstrem, sinar matahari yang kuat, angin kencang, dan fluktuasi antara kondisi gersang dan lembap. Tanaman ini tumbuh sangat rendah ke tanah, memungkinkan mereka untuk tetap berada di bawah tumpukan salju di bulan-bulan musim dingin sehingga tidak dilempari es dan salju.

Makanan, Kelembaban dan Penyimpanan Energi

Musim semi dan musim panas di pegunungan adalah periode yang sangat singkat, antara akhir Juni dan September, setelah itu embun beku mulai dan barisan pegunungan tertutup salju. Karena alasan ini, tumbuhan telah beradaptasi untuk menyimpan makanan, kelembapan, dan energi. Tumbuhan pada ketinggian yang lebih tinggi memiliki batang atau rimpang yang memanjang jauh di bawah permukaan tanah. Batang ini memungkinkan penyimpanan makanan sehingga tanaman dapat segera tumbuh di musim semi, tanpa harus menunggu tanah mencair untuk menyediakan air dan nutrisi.

Tumbuhan lain telah membentuk zat lilin pada daunnya yang menahan kelembapan, karena fakta bahwa tanah tipis di pegunungan tidak dapat mempertahankan kelembapan. Pegunungan adalah rumah bagi banyak pohon dan tumbuhan hijau yang menjaga daunnya sepanjang musim dingin; oleh karena itu mereka tidak membutuhkan energi dan nutrisi untuk mengembangkan daun baru selama musim tanam yang singkat.

Menghemat energi

Hewan di pegunungan juga beradaptasi untuk menghemat energi selama bulan-bulan musim dingin yang keras. Beberapa hewan, seperti marmut alpine, berhibernasi sembilan bulan dalam setahun untuk menghemat energi dan menghindari kondisi musim dingin yang keras. Hewan lain mengurangi tingkat aktivitasnya, menghemat energinya hanya untuk mencari makanan. Kambing gunung telah beradaptasi untuk memakan hampir semua zat tumbuhan yang disediakan pegunungan. Ini membuat mereka tidak perlu melakukan perjalanan jauh untuk mencari makanan dan, oleh karena itu, menghemat energi.

Pendakian dan Ketinggian

Hewan penghuni gunung telah beradaptasi secara fisik, membuat mereka mampu mengarungi medan berbatu, terjal, bergerigi. Ibex memiliki kuku khusus, yang terdiri dari tepi luar yang keras dan bagian tengah yang lunak, yang memungkinkan mereka mencengkeram bebatuan dan memanjat bukit dan bebatuan yang curam. Hewan yang hidup di pegunungan juga mengembangkan bulu tebal yang melindungi mereka dari hawa dingin saat mereka bergerak lebih tinggi di tempat yang lebih tinggi. Ketinggian yang lebih tinggi juga berarti lebih sedikit oksigen. Yak yang tinggal di Himalaya telah mengembangkan jantung dan paru-paru yang lebih besar, yang memungkinkan mereka hidup 18.000 kaki di atas permukaan laut di mana udaranya tipis.

David Kish/iStock/GettyImages

Related Posts