Interaksi Manusia Dengan Terumbu Karang-



Terumbu karang adalah struktur di bawah air yang dibentuk oleh kalsium karbonat yang dikeluarkan oleh karang. Karang adalah koloni hewan laut kecil. Terumbu biasanya tumbuh paling baik di perairan yang hangat, jernih, dan cerah. Karang biasanya ditemukan di perairan yang mengandung sedikit nutrisi. Terumbu menyediakan rumah bagi lebih dari 25 persen biota laut meskipun menempati kurang dari 1 persen dasar samudra. Manusia memiliki dampak besar pada terumbu karang baik melalui interaksi langsung maupun tidak langsung.

Praktek Merusak Dekat Terumbu Karang

Terumbu karang yang dekat dengan praktik manusia seperti penangkapan ikan dengan sianida dan dinamit telah mengubah koloni terumbu karang yang hidup menjadi terumbu yang hanya memiliki sedikit kehidupan. Kekuatan destruktif penangkapan ikan dengan dinamit dan sianida telah menjungkirbalikkan koloni dan terumbu karang, yang sangat berdampak pada kehidupan.

Manusia dan Polusi

Polutan yang dikembangkan manusia telah menyebabkan banyak kerusakan pada terumbu karang. Misalnya, Great Barrier Reef di lepas pantai Australia berada di dekat daratan yang 80 persennya merupakan lahan pertanian. Pupuk, herbisida, pestisida, dan kontaminan lainnya mengalir ke laut dan berdampak negatif bagi terumbu karang. Air juga menjadi kurang jernih, yang mengakibatkan terumbu karang tidak bisa mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup untuk menopang dirinya sendiri.

Perubahan Iklim Akibat Manusia

Perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia telah mengakibatkan peningkatan radiasi ultraviolet, anomali suhu laut, dan peningkatan pengasaman laut. Tingkat radiasi ultraviolet yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan jaringan organisme karang. Suhu lautan mempengaruhi wabah penyakit di antara karang dan pemutihan karang. Peningkatan pengasaman laut menyebabkan pembentukan kerangka di banyak organisme, terutama karang yang mengeluarkan kalsium karbonat, berubah. Hal ini mengakibatkan ketidakmampuan untuk melestarikan dan membentuk karang itu sendiri.

Menipisnya Kehidupan Laut

Karena 25 persen makhluk laut bergantung dan berevolusi di sekitar terumbu karang, penipisan terumbu karang mengakibatkan penipisan kehidupan laut lainnya termasuk spesies ikan. Ini tidak hanya berdampak pada lautan, tetapi juga manusia, terutama populasi yang sangat bergantung pada makanan laut untuk makanan.

Menyelam Dan Dampaknya

Menyelam di sekitar dan dekat terumbu karang dapat berdampak besar pada terumbu karang. Penyelam yang menyentuh kepala karang dapat berdampak pada kesehatan kepala karang. Penyelam yang mengambil foto dapat secara tidak sengaja menabrak karang. Gelembung yang keluar dari masker pernapasan terperangkap di dalam gua dan menggantung di karang dan dapat membunuh kehidupan laut yang rapuh. Perahu yang membawa penyelam ke lokasi juga mencemari air di sekitar terumbu karang dengan produk minyak bumi, limbah dan sampah seperti kaleng aluminium, botol kaca, dan kantong plastik. Operator yang tidak kompeten juga diketahui menabrak karang dengan perahu mereka.

gambar terumbu karang oleh Christian Schoettler dari Fotolia.com

Related Posts