Adaptasi Gray Fox & Perilaku Bertahan Hidup-



Rubah abu-abu adalah karnivora kecil yang relatif berhasil ditemukan di seluruh Amerika Utara dan bagian atas Amerika Selatan. Mereka berutang keberhasilan mereka untuk sejumlah karakteristik fisik dan perilaku. Seperti mamalia karnivora lainnya, termasuk spesies yang berkerabat dekat seperti anjing, rubah abu-abu tidak langsung memulai hidup sebagai pemburu yang hebat; mereka harus belajar apa yang harus dilakukan. Kemampuan untuk belajar dan beradaptasi dengan situasi baru ini mungkin merupakan salah satu alasan mengapa rubah abu-abu banyak dan tersebar luas.

Karakter fisik

Warna abu-abu, putih, hitam, dan coklat kemerahan dari rubah abu-abu berarti mereka berbaur dengan habitat hutan mereka. Campuran warna juga memecah garis besar hewan. Warna dan tanda ini membuat hewan tidak menarik perhatian predator dan mangsa. Mereka diadaptasi untuk pola makan omnivora, memakan bahan tumbuhan dan hewan, yang berarti mereka tidak bergantung pada satu sumber makanan. Mereka kebanyakan memakan mamalia yang lebih kecil seperti kelinci dan hewan pengerat, tetapi tidak merugikan buah, bangkai, dan invertebrata. Rubah abu-abu biasanya dapat menemukan sesuatu untuk dimakan bahkan ketika sumber daya langka.

Reproduksi

Kedua orang tua berperan dalam mempersiapkan anak rubah untuk kehidupan dewasa. Para ayah menyediakan sebagian besar makanan padat saat anak-anaknya disapih dan membantu anak-anaknya belajar berburu dengan berlatih menguntit dan menerkam. Kedua orang tua melindungi rubah remaja dari pemangsa. Berbagi tugas mengasuh anak berarti betina tidak terlalu berjuang, memastikan anak anjing bertahan hidup.

Sosial

Selain membesarkan anak mereka, rubah abu-abu pada dasarnya adalah hewan soliter. Bagaimanapun mereka perlu berkomunikasi satu sama lain, untuk membangun wilayah dan mencari pasangan. Mereka berkomunikasi dengan suara, gonggongan, aroma, dan bahasa tubuh.

Keterampilan

Rubah abu-abu rupanya satu-satunya canid — anggota keluarga anjing — yang bisa memanjat pohon. Ini adalah adaptasi yang berguna untuk spesies. Rubah abu-abu cukup kecil untuk menjadi mangsa hewan canid yang lebih besar, seperti coyote dan serigala. Mampu memanjat pohon saat predator yang lebih besar tidak dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup. Keahlian tersebut juga memungkinkan mereka mengejar hewan mangsa arboreal seperti tupai. Rubah abu-abu juga belajar menyimpan makanan. Mereka menggali lubang dan menyimpan makanan berlebih untuk nanti.

Di Sekitar Manusia

Tidak seperti rubah merah, rubah abu-abu gelisah di sekitar manusia dan jarang memasuki daerah perkotaan. Mempertimbangkan bahwa manusia telah dan masih merupakan ancaman serius bagi hampir semua karnivora mamalia, ini merupakan karakteristik yang berguna.

Rejean Bedard/iStock/GettyImages

Related Posts