Apa Itu Teori Adaptasi?-



Teori adaptasi, juga dikenal sebagai teori bertahan hidup atau survival of the fittest, adalah kemampuan organisme untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya dan menyesuaikan diri dari waktu ke waktu. Adaptasi terjadi dari generasi ke generasi suatu spesies dengan ciri-ciri yang membantu hewan individu makan dan kawin paling banyak diturunkan dari generasi ke generasi sampai seluruh spesies berubah menjadi lebih cocok dengan lingkungannya.

Sejarah

Ilmuwan paling terkenal yang terkait dengan teori adaptif adalah Charles Darwin yang studinya pada tahun 1830-an di Kepulauan Galapagos membentuk hubungan tetap antara organisme dan habitatnya. Sebelum Darwin, ilmuwan lain seperti Empedocles, Aristoteles, William Paley, Lamarck, dan Buffon menerima fakta bahwa spesies berubah, tetapi tidak sepenuhnya memahami alasan di balik perubahan tersebut atau bahwa adaptasi merupakan proses berkelanjutan tanpa bentuk akhir. Teori adaptasi mengusulkan tiga perubahan ketika habitat berubah: pelacakan habitat, perubahan genetik atau kepunahan. Dari ketiganya, hanya perubahan genetik yang merupakan adaptasi.

Pelacakan Habitat dan Kepunahan

Pelacakan habitat adalah ketika suatu spesies mengikuti perubahan habitat atau menemukan lingkungan lain yang mirip dengan tempat tinggalnya sebelumnya. Ketika suatu spesies tidak dapat bergerak atau berubah, hasilnya adalah spesies tersebut mati atau punah.

Perubahan Genetik

Perubahan genetik adalah ketika seleksi alam memungkinkan hewan dengan sedikit mutasi memiliki keunggulan dibandingkan populasi lainnya, memberi mereka akses terbaik ke makanan dan pasangan. Misalnya, Darwin memperhatikan kura-kura di dua pulau yang dia pelajari. Satu populasi kura-kura memakan makanan yang rendah ke tanah. Kura-kura ini memiliki kaki pendek dan cangkang lurus. Saat penyu bermigrasi ke pulau lain, sumber makanannya jauh lebih tinggi. Kura-kura yang memiliki kaki lebih panjang selamat. Seiring waktu, leher mereka juga tumbuh dan cangkangnya menjadi bulat dengan lekukan besar di depan untuk direntangkan untuk meraih makanan. Seluruh populasi di pulau baru tumbuh untuk memasukkan adaptasi ini ke dalam spesies mereka.

Adaptasi Bersama

Dalam kasus di mana dua atau lebih spesies terikat secara simbiosis satu sama lain untuk bertahan hidup, adaptasi bersama harus terjadi. Satu spesies melakukan adaptasi; spesies lain harus mengikuti untuk melanjutkan hubungan yang saling menguntungkan. Demikian pula, jika satu spesies mati total, spesies yang masih hidup dapat mencoba beradaptasi dengan cepat tetapi biasanya juga mati.

Adaptasi Internal

Terkadang adaptasi dapat terjadi secara internal dan tidak terlihat di luar tubuh. Beberapa contohnya termasuk vertebrata yang beradaptasi untuk dapat mengatur suhu tubuhnya. Contoh lain adalah spesies yang mengembangkan sistem kekebalan yang lebih luas atau meningkatkan fungsi otaknya.

Oleandra9/iStock/GettyImages

Related Posts